Tim Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi
VIII DPR RI menyampaikan dukungan terhadap kebijakan Kementerian Agama
yang tetap konsisten menerapkan Kurikulum 2013 (K13) pada seluruh
Madrasah di Indonesia. Langkah ini dinilai positif karena output dari
kurikulum baru tersebut adalah karakter anak didik atau dalam bahasa
agama - akhlak.
"Komisi VIII menyampaikan salut kepada
Kemenag yang melampaui Kemendikbud yakni masih konsisten untuk
menggunakan K13. Kita tahu K-13 agak sulit tetapi penting karena
basicnya dan output K13 itu adalah pendidikan karakter yang dalam bahasa
agama itu adalah pendidikan akhlak," kata Ketua Tim Kunker Sodik
Mudjahid dalam pertemuan dengan jajaran Kanwil Kemenag di Manado,
Sulsel, Senin (23/2/15).
Politisi Fraksi Partai Gerindra ini
menekankan siapapun yang berjuang untuk pendidikan karakter bangsa patut
mendapat apresiasi, walaupun itu sulit. Ia menilai Menteri Kebudayaan
dan Pendidikan Dasar Menengah yang notabene tokoh muda Anies Baswedan
kurang tangguh memperjuangkan hal ini.
"Komisi VIII sangat menghargai perjuangan
siapapun yang berpartisipasi di dalam pembangunan akhlak. Bicara akhlak
pilarnya bukan para ustadz, bukan para pendeta tapi pilarnya adalah
guru. Mendikbud yang terdahulu berani, sekarang digantikan dengan yang
muda ternyata kalah beraninya," tandasnya.
Sodik yang juga Wakil Ketua Komisi VIII
menyebut sejumlah temuan lapangan di daerah menunjukkan ada kepala dinas
yang masih ragu-ragu dalam memilih kurikulum yang akan diterapkan bagi
perserta didik. Ia berharap jajaran Kanwil Kemenag di Manado tetap teguh
dalam menerapkan Kurikulum 2013 di Madrasah. (iw/iky)
Sumber : http://www.dpr.go.id/berita/detail/id/9792
0 komentar:
Posting Komentar