Rabu, 25 Februari 2015

 

Tim Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi VIII DPR RI menyampaikan dukungan terhadap kebijakan Kementerian Agama yang tetap konsisten menerapkan Kurikulum 2013 (K13) pada seluruh Madrasah di Indonesia. Langkah ini dinilai positif karena output dari kurikulum baru tersebut adalah karakter anak didik atau dalam bahasa agama - akhlak.

 "Komisi VIII menyampaikan salut kepada Kemenag yang melampaui Kemendikbud yakni masih konsisten untuk menggunakan K13. Kita tahu K-13 agak sulit tetapi penting karena basicnya dan output K13 itu adalah pendidikan karakter yang dalam bahasa agama itu adalah pendidikan akhlak," kata Ketua Tim Kunker Sodik Mudjahid dalam pertemuan dengan jajaran Kanwil Kemenag di Manado, Sulsel, Senin (23/2/15).

 Politisi Fraksi Partai Gerindra ini menekankan siapapun yang berjuang untuk pendidikan karakter bangsa patut mendapat apresiasi, walaupun itu sulit. Ia menilai Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar Menengah yang notabene tokoh muda Anies Baswedan kurang tangguh memperjuangkan hal ini.

 "Komisi VIII sangat menghargai perjuangan siapapun yang berpartisipasi di dalam pembangunan akhlak. Bicara akhlak pilarnya bukan para ustadz, bukan para pendeta tapi pilarnya adalah guru. Mendikbud yang terdahulu berani, sekarang digantikan dengan yang muda ternyata kalah beraninya," tandasnya.

 Sodik yang juga Wakil Ketua Komisi VIII menyebut sejumlah temuan lapangan di daerah menunjukkan ada kepala dinas yang masih ragu-ragu dalam memilih kurikulum yang akan diterapkan bagi perserta didik. Ia berharap jajaran Kanwil Kemenag di Manado tetap teguh dalam menerapkan Kurikulum 2013 di Madrasah. (iw/iky)

 Sumber :   http://www.dpr.go.id/berita/detail/id/9792

0 komentar:

Posting Komentar

About