Jakarta, 17/04/2015 Kemenkeu - Neraca perdagangan Indonesia periode Maret 2015 mencatatkan peningkatan surplus menjadi 1,13 miliar dolar AS, atau meningkat sekitar 0,47 miliar dolar AS dibanding surplus pada bulan sebelumnya yang sebesar 0,66 miliar dolar AS.
Menurut Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Peter Jacobs, pencapaian tersebut terutama ditopang oleh meningkatnya surplus pada neraca nonmigas, sementara neraca migas kembali mengalami defisit. “Neraca perdagangan nonmigas mencatat surplus sebesar 1,41 miliar dolar AS, meningkat dibanding bulan sebelumnya yang mencatat surplus 0,63 miliar dolar AS,” ungkap Jacobs dalam keterangan resminya.
Peningkatan surplus tersebut, lanjutnya, didorong oleh ekspor nonmigas yang meningkat 12,5 persen (mtm) menjadi 11,72 miliar dolar AS. Namun, peningkatan kinerja neraca perdagangan nonmigas lebih lanjut tertahan oleh meningkatnya impor nonmigas sebesar 5,3% (mtm) menjadi 10,31 miliar dolar AS.
Di sisi lain, neraca perdagangan migas mengalami defisit sebesar 0,28 miliar dolar AS, setelah pada bulan sebelumnya mencatat surplus sebesar 0,03 miliar dolar AS. “Defisit neraca migas tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan impor migas yang dipicu oleh meningkatnya volume dan harga impor minyak mentah dan hasil minyak,” tambahnya.
BI memandang, surplus neraca perdagangan pada Januari-Maret 2015 tersebut sesuai dengan prakiraan defisit transaksi berjalan triwulan I-2015, yang akan lebih rendah dari triwulan IV-2014. “Bank Indonesia memperkirakan struktur neraca perdagangan Indonesia ke depan akan lebih sehat sehingga semakin mendukung proses pemulihan keseimbangan eksternal Indonesia,” pungkasnya.
Sumber : http://kemenkeu.go.id/Berita/neraca-perdagangan-indonesia-kembali-catatkan-surplus
0 komentar:
Posting Komentar